Tuesday, November 30, 2004

What Do You Want ? What Do You Really Want

What do you want.. what do you want..?
What do you want.. what do you want..?
What do you really want..?

Ketika kita sedang berada di persimpangan jalan, bingung atas beberapa hal.. terutama memilih dari beberapa keinginan yang muncul dalam benak kita
Padahal harus mengambil sebuah keputusan

Atau,
Ketika kita berada dalam sebuah kebuntuan
Namun kita justru tidak melakukan apa-apa
Kita bermalas-malas ria, mengeluh dan mengomel atas setiap kejadian.
Seolah kita tidak merasa puas dengan keadaan kita.
Kita takut untuk mengambil tindakan karena kita sedang mempertimbangkan semua hal secara ideal.. Bila mengambil A maka kita akan kehilangan B.
Dan kita memang, jujur, pada saat itu tidak mau kehilangan semuanya.


Apa bener "What do you want" manjur ???
Yap.. minimal untuk membuat posisi kita bergerak dari stagnasi, minimal satu langkah.
Kalimat ini sebenarnya berperan sebagai tantangan..
Tantangan yang bertujuan untuk merefleksi kembali apa yang sebenarnya kita inginkan.

Ketika kita bernegosiasi dengan orang lain, biasanya kita akan lebih mudah membuat sebuah pilihan.
Namun bila kita sedang bernegosiasi dengan diri kita sendiri.
Keinginan-keinginan kita ini akan maju tanpa malu-malu.. menuntut agar dipenuhi segera...

Berkecamuk antara harapan dan kebutuhan.
Bersitegang antara harga diri dan kemarahan.
Bertemu antara perasaan tertantang dengan rasa malu untuk mengakui kelemahan.

"What do you want" adalah salah satu cara untuk memanggil hati nurani kita..
Hati yang tidak akan pernah bohong terhadap diri kita yang sesungguhnya.



Nilai Bekerja

Apa sihh yang terlintas ketika denger kata "bekerja" ?
Respon pertama yang paling cepat adalah "kerja di mana" ?,
Respon kedua yang teringat adalah "kerja apa" ?
Respon ketiga yang juga mesti teringat adalah "gajinya berapa" ?

Pernah nggak siih merasa terusik dengan respon awal ketika kata bekerja itu muncul ?
Bagi yang sudah mapan bekerja di tempat yang bonafid. mudah sekali menjawab ini..
bahkan sering kali ia akan menunggu kalimat ini muncul ketika bertemu orang baru..
ya kann...?

tapi bagi mereka yang masih job seeker, bekerja di tempat yang nggak begitu bonafid,
bekerja freelance, bekerja merintis sebagai pengusaha.. bakalan betee banget denger kalimat ini..
bener nggak..?

Kenapa yaa..
sebagian besar dari kita-kita sangat mengagung-agungkan bekerja di sebuah perusahaan yang bonafid..
yaa.. nggak salah juga sihh . wajar banget bila hampir semua orang memiliki keinginan seperti itu..

tapi bukan berarti nih. mereka yang bekerja selain di perusahaan besar dan nggak bonafid, atau bahkan yang bekerja sendiri harus maludengan status pekerjaannya..

nilai bekerja kadang diasumsikan dengan kantor yang wah dan kheren dengan gaji yang siipp..
padahal, coba dehh kalo kita melihat nilai bekerja dari sisi lain..
kerja kan inti nya adalah create something, yang bisa menghasilkan untuk hidup.. earn for living..

so, apapun yang kita lakukan dimana kita sudah melakukan proses do something dan kita bisa mendapatkan hasil untuk hidup dari situ.. itu sudah bisa dikatakan bekerja..

cuman sekarang adalah.. bagaimana kita memberi nilai terhadap apa yang kita lakukan.
apakah kita sudah merasa puas dengan itu, kita beri nilai positif atau negatif ?apakah kita memberi status pada aktivitas itu, ya tergantung kita mau beri status bekerja atau tidak..

namun yang paling penting nihh..
apakah kita sudah menghargai hasil usaha kita..?
apapun hasil usaha kita, sebesar apapun..
berikan nilai positif terhadap apa yang sudah kita lakukan, karena ini berarti kita menghargai apapun yang telah hasilkan dalam hidup.. walau masih sebiji semangka sekalipun..

dan berilah komitmen 100% terhadap apa yang telah kita lakukan..
komitmen 100% ini akan menghasilkan sesuatu yang sangat tak terduga..
karena itulah kita.. diri kita yang sebenernya..
yang bisa menghasilkan sesuatu..

trus, mana duitnya..?
eh, tau nggak sihh.. komitmen 100% dari apa yang kita lakukan.. akan berbuah duit juga kok..
coba aja dehhh....